Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan sertifikasi minyak sawit berkelanjutan lestari Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) rampung sepenuhnya pada 2020. Sertifikasi ISPO menjadi kekuatan untuk minyak sawit Indonesia menghadapi kampanye hitam di pasar global.
Pada saat itu, Dirjen Perkebunan Kementan Bambang mengatakan, “Kami menargetkan pada 2020 mendatang semua sawit Indonesia sudah bersertifikat ISPO, 100%,” ungkap Bambang saat jumpa pers di Jakarta.
Berdasarkan catatan Sekretariat ISPO, hingga 15 Januari 2018, tercatat sebanyak 592 pelaku usaha perkebunan kelapa sawit yang telah mengikuti proses sertifikasi yang mana 586 di antaranya adalah perusahaan sedangkan empat lainnya merupakan KUD/ KSU kebun plasma, serta satu asosiasi kebun swadaya.
“Saat ini, terdapat 90-an calon sertifikat yang sedang menunggu waktu Sidang Tim Penilai dan sidang Komisi,” jelas Kepala Sekretariat ISPO Aziz Hidayat.
Dalam catatan Kementan, jumlah sertifikasi ISPO yang diterbitkan saat ini adalah346dengan luas total 2.114.450,59 hektare (ha) dan total produksi tandan buah segar (TBS) 41.511.171,16 ton dan minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) 9.534.818,93 ton.
Baca dalam berita : Damiana Ningsih, Sabtu, 23 Juni 2018 (2020, Sertifikasi ISPO Ditargetkan Rampung 100% - BeritaSatu.com)
sumber
https://www.beritasatu.com/agribisnis/497898/2020-sertifikasi-ispo-ditargetkan-rampung-100
No comments:
Post a Comment