Wednesday, 15 January 2020

Strategi Pembangunan Gerbang (Cave Gating) dalam Konservasi Gua

Cave Gating atau pembangunan gerbang pada akses masuk ke dalam Gua merupakan salah satu langkah dalanm rangka upaya konservasi Gua. Kehadiran gerbang (gate) dapat membatasi akses masuk atau bahkan menutup akses masuk bagi manusia untuk dapat mengeksplorasi Gua. Namun patut dingatkan kembali, bahwa pembangunan gerbang bukanlah satu-satunya langkah konservasi gua. Bahkan beberapa pendapat menyatakan, bahwa pembangunan gerbang merupakan langkah terakhir dalam upaya konservasi gua. Oleh karenanya, diakui masih banyak langkah atau strategi lainnya, yang dapat menjadi upaya dalam rangka konservasi gua.
Selain itu, langkah untuk memagari seluruh Gua sangatlah sulit direalisasikan. Meningat jumlah gua yang harus dipagari. Misalnya di negara Amerika saja, diketahui terdapat 90.000 atau bahkan 100.000 gua. 
Gerbang gua umumnya dibangun menggunakan struktur baja untuk melindungi sumber daya gua dengan mencegah masuknya manusia sambil membiarkan udara, air, dan margasatwa masuk dan keluar gua dengan bebas. Baik atau buruknya desain gerbang ditentukan atas dasar tujuan yang diambil, seperti untuk melindungi habitat keleawar misalnya. Karenanya, desain Gerbang gua yang buruk adalah gerbang yang dapat membahayakan satwa liar dan sumber daya gua, tetapi yang bagus dapat meningkatkan kondisi bagi kelelawar dan satwa liar lainnya. Perlindungan sumber daya gua tak tergantikan lainnya adalah manfaat lain dari gerbang yang dibangun dengan benar. 
Saat ini sudah banyak bentuk desain dan teknik dalam pembangunan gerbang gua. Misalnya pedoman yang diterbitkan oleh the American Cave Conservation Association (ACCA), Bat Conservation International (BCI), Missouri Department of Conservation, and National Speleological Society (NSS) yang telah tersedia secara online.
William R. Elliott dari departemen konservasi Missouri mengeksplorasi beberapa bentuk gerbang gua, yaitu full gate, half gate or fly-over gate, window or chute gate (secara khusus untuk perkembangbiakan atau induk kelelawar abu-abu), cupola or cage gate, bay window gate, enclosure, fence, or no gate at all.
Martin et al. (2006) mempelajari dampak gating dengan bentuk bar horisontal, pada suhu udara sebuah gua di timur laut Oklahoma di musim panas dan musim dingin. Mereka menemukan bahwa dampak seperti itu minimal dan tanpa efek pada fauna endemik.
Meskipun tidak mengimplementasikan pembangunan gating untuk manajemen konservasi secara komprehensif, namun sesungguhnya beberapa gua wisata di Indonesia telah menerapkan langkah gating sebagai upaya konservasi. Misalnya saja Gua Sriti dan Gua Anjani.



Lebih lanjut baca dalam encyclopedia caves. 

No comments:

Post a Comment