School Play Streets yang diterapkan di Kota New York Amerika dirancang untuk menciptakan ruang aktif bagi sekolah dengan akses terbatas atau tanpa akses ke gimnasium, ruang serbaguna, atau fasilitas rekreasi luar ruangan. Kebijakan ini dilaksanakan dengan menutup sementara jalan-jalan untuk lalu lintas kendaraan dalam rangka untuk menyediakan jalanan, sebagai tempat baru untuk bermain bagi anak-anak sekolah. Dapat dikatakan, bahwa kebijakan ini tidaklah jauh berbeda dengan konsep car free day yang lazim diterapkan di Indonesia.
Orang-orang minoritas dan berpenghasilan rendah lebih cenderung tinggal di lingkungan dengan fasilitas publik, seperti trotoar yang berkualitas rendah, tidak tersedia taman dan sarana rekreasi, dengan potensi bahaya kejahatan dan lalu lintas yang lebih tinggi.
Begitupula dengan fasilitas sekolah yang dimiliki. Dimana sekolah yang ada tidak memiliki ruang yang memadai untuk memenuhi persyaratan yang disebut "layak" untuk pendidikan jasmani dan aktivitas fisik. Play Street diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Play Streets menawarkan cara murah bagi lingkungan dan sekolah untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk rekreasi aktif. Program ini membantu organisasi lingkungan dan sekolah mengidentifikasi jalan-jalan yang dapat ditutup untuk lalu lintas selama periode waktu tertentu, untuk menciptakan ruang bermain luar ruang baru.
Community Play Streets disponsori oleh organisasi komunitas lokal, dan beroperasi sepanjang bulan-bulan musim panas. Sembilan belas Jalan Bermain komunitas diizinkan di NYC selama musim panas 2012 dengan bantuan dari Departemen Kesehatan dan mitra, menawarkan program seperti kelompok lari, kelas dansa, yoga, dan lokakarya sepak bola, dan peralatan sederhana seperti lompat tali dan hula hoop untuk permainan tidak terstruktur . Selama musim panas 2013, Departemen Kesehatan membantu empat belas organisasi masyarakat untuk mendapatkan izin Play Street.
No comments:
Post a Comment