Bangunan/ Gedung merupakan salah satu sumber limbah makanan (organik) yang besar, terutama di tempat-tempat warung makanan atau restoran adalah bagian dari bangunan misalnya pusat perbelanjaan. Ampas kopi, hiasan dari persiapan dapur, makanan yang dimakan sebagian, dan sisa dari katering semuanya dapat berkontribusi pada sejumlah besar limbah makanan organik. Sebagian besar limbah makanan akan berakhir di tempat pembuangan sampah, dimana pemulihan menjadi lebih rendah dan berlangsung lama.
Green and Smart Buildings-Advanced Technology Options, Springer Singapore (2016)
Seperti dalam program pengelolaan sampah, pilihan terbaik adalah mengurangi makanan pemborosan dengan mendorong orang untuk memikirkan porsi dan persiapan makanan yang terlayani kebutuhan mereka. Limbah makanan juga dapat dihindari dengan memastikan bahwa: sisa makanan di buffet katering dapat dikonsumsi oleh orang lain atau disumbangkan untuk amal mumpung kondisinya masih bagus. Jika makanan akhirnya harus dibuang, ada cara yang berguna untuk menangani limbah makanan daripada mengirimnya ke tempat pembuangan akhir atau sampah pembakaran. Pengomposan dan pencernaan anaerobik adalah contoh makanan yang bermanfaat pilihan pengolahan limbah.
Green and Smart Buildings-Advanced Technology Options, Springer Singapore (2016)
Vermicomposting adalah solusi yang menjadi layak secara komersial. Opsi ini menggunakan cacing merah yang ditempatkan di tempat sampah dengan bahan organik untuk memecahnya menjadi kompos bernilai tinggi yang disebut coran. Bangunan dapat membantu rantai pengomposan dengan menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah makanan di bangunan. Tempat sampah daur ulang makanan perlu dibersihkan secara teratur untuk memastikan bahwa sisa makanan tidak membusuk, yang dapat menyebabkan busuk bau di dalam gedung.
No comments:
Post a Comment